PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD

PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD

MODUL 2 MEMBUAT DAN MEMODIFIKASI MODUL AJAR SD

 

Artikel kali ini merupakan catatan dari pelatihan mandiri yang didapatkan melalui platform Merdeka Mengajar dengan topik kurikulum yang dibawakan oleh bapak Isa Suhada seorang guru Sekolah Dasar. Bapak dan ibu guru dapat mengunduh platformnya di playstore atau menuju link berikut ini:

guru.kemdikbud.go.id

Merancang Asesmen Pembelajaran SD

Merancang dan memberikan asesmen yang tepat dapat memberikan informasi holistik akan tingkat ketercapaian kompetensi murid. Sudahkah bapak dan ibu guru merancang dan memberikan asesmen yang tepat?



Asesmen dapat berupa:

  • Asesmen formatif
  • Asesmen sumatif

Tujuan asesmen adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Rancangan asesmen sudah ditentukan saat menentukan ATP dan TP.



Sebagai contoh untuk mapel IPAS di fase B, yaitu:

Ruang lingkup: daur air.

Tujuan pembelajaran: melalaui pengamatan dan penyelidikan, siswa dapat menjelaskan kondisi air di sekitarnya serta proses daur air.

Asesmen formatif murid akan menceritakan perjalanan air di sekitarnya berserta kondisinya menggunakan konsep daur air.



Murid diberi kebebasan untuk memilih media bercerita seperti:

  • Video
  • Komik
  • Infografis
  • Lagu, dan sebagainya.

Metode pengajaran akan dilalui dalam beberapa kegiatan yaitu:

  • Observasi
  • Diskusi
  • Demonstrasi
  • Wawancara
  • Penyelidikan



Sehingga (1) murid diminta untuk mengamati keadaan air di sekitarnya kemudian (2) murid diminta melakukan observasi secara mandiri menganai perjalanan air tersebut dalam proses dair air, sehingga guru dapat mengukur kemampuan observasi dan penyelidikan murid, serta sejauh mana murid memahami konsep daur air sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajarannya.

Agar asesmen lebih terarah maka TP diturunkan menjadi ITP atau IPK. Apa yang perlu murid tunjukkan dalam karyanya yang dapat menunjukkan tercapainya TP-nya.



Sehingga ITP dapat dijabarkan sebagai berikut:

Murid dapat menjelaskan konsep daur air dengan menggunakan contoh air di sekitarnya (ITP pemahaman konsep).

Saat menceritakan perjalanan air, murid dapat menceritakan kondisi air yang diamati apakah bersih atau tercemar (ITP mengamati dan menyelidiki).

Murid dapat mengidentifikasi penyebab kondisi air yang tercemar dalam perjalanan air yang diceritakan (ITP mengamati dan menyelidiki).



Karena lebih dari 1 indikator yang akan diukur maka guru dapat menggunakan rubrik untuk setiap aspek yang diukur sebagai instrumennya. Rubrik dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif.

Contoh:

Mahir (31-40)

Cakap (21-30)

Layak (11-20)

Berkembang (0-10)



Nama dan tingkatan rubrik dapat disesuaikan oleh setiap satuan pendidikan. Untuk setiap tingkatan rubrik tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk kriteria pengukuran. Kriteria tersebut misalnya:

Mahir – saat menceritakan perjalanan air murid mampu untuk menceritakan pemahamannya tentang konsep daur air dengan benar dan runut, menggunakan kosa kata ilmiah yang tepat, menggunakan contoh sungai yang ada di sekitarnya.

Cakap – saat menceritakan perjalanan air murid mampu untuk menceritakan pemahamannya tentang konsep daur air dengan benar dan runut, menggunakan kosa kata ilmiah yang kurang tepat, menggunakan contoh sungai yang ada di sekitarnya.

Layak – saat menceritakan perjalanan air murid mampu untuk menceritakan pemahamannya tentang konsep daur air dengan benar dan runut namun kurang tepat, menggunakan kosa kata ilmiah yang kurang tepat, menggunakan contoh sungai yang ada di sekitarnya dengan tidak spesifik.

Berkembang – saat menceritakan perjalanan air murid mampu untuk menceritakan pemahamannya tentang konsep daur air namun kurang tepat, menggunakan kosa kata ilmiah yang kurang tepat, menggunakan contoh sungai yang ada di sekitarnya dengan tidak spesifik.



Yang perlu diingat:

  1. Membantu murid dalam kegiatan asesmen
  2. Tulisan yang dipahami murid
  3. Instruksi dan kriteria rubrik yang jelas
  4. Sesuaikan rubrik dengan kondisi murid
  5. Informasikan kepada murid sebelum melakukan asesmen

Sehingga murid dapat mengklarifikasi dan mengukur targaet ketercapaian asesmen sehingga asesmen dapat menjadi milik bersama bukan sekedar tugas dari guru saja.

Murid harus tahu letak yang jelas, apa yang diamati dan apa serta bagaimana yang harus dilaporkan sehingga guru pun menjadi lebih mudah untuk mengases murid.



Kita ringkaskan mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan dalam merancang asesmen, yaitu sebagai berikut:

  1. Menentukan asesmen apa dan IPK-nya
  2. Menyiapkan alat ukur atau instrumen
  3. Menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid

Mari kita libatkan murid untuk melakukan asesmen. Rancanglah asesmen yang memberikan keleluasaan bagi murid untuk menerapkan minat dan bakatnya sehingga asesmen lebih menantang bagi murid.

 

 

 

 

Refleksi:

Selamat mencoba bapak dan ibu guru!

 

----------------------------------------

Penulis: Ida Bagus Suwardana, Ketua PKBM Taman Eden Jimbaran

Kunjungi kami:

Instagram            : giridaharijimbaran

Youtube               : Sekolah Taman Eden Jimbaran

Facebook            : Sekolah Taman Eden Jimbaran

Sumber gambar ilustrasi: Galeri Taman Eden Jimbaran

Komentar

Postingan Populer