PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD
PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD
MODUL 1 KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN (SD, SMP, SMA/K)
Artikel kali ini merupakan catatan dari
pelatihan mandiri yang didapatkan melalui platform Merdeka Mengajar dengan
topik kurikulum yang dibawakan oleh ibu Lingga Tri Pertiwi seorang guru Sekolah
Menengah Pertama. Bapak dan ibu guru dapat mengunduh platformnya di playstore
atau menuju link berikut ini:
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) disusun agar
murid dapat meraih Capaian Pembelajaran (CP) secara bertahap. Lalu bagaimana
menyusun ATP?
Kita ulangi singkatan-singkatan yang digunakan
yaitu: Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP).
Kita akan belajar bagaimana menurunkan CP
hingga menjadi ATP di jenjang SD. Agar lebih optimal, lebih baik langsung
praktek sambil membaca artikel ini. Mari
kita siapkan hal-hal berikut ini sebelum menyusun ATP, yaitu:
- Panduan umum merumuskan ATP dan TP
- Dokumen CP salah satu mata pelajaran
- Buku dan alat tulis atau aplikasi spreadsheet
- Kelompok diskusi yang terdiri dari guru yang mengajar pada satu fase
- Dokumen visi dan misi sekolah
Perlu diingat bahwa ATP disusun untuk membantu
murid mencapai CP secara bertahap. Metode praktek kali ini adalah metode desain mundur, sehingga (1) pertama-tama kita
perlu paham rasional tujuan dan karakteristik mata pelajaran yaitu melalui
membaca dokumen CP.
Dokumen CP memuat
hal-hal sebagai berikut:
- Rasional
- Tujuan mata pelajaran
- Karakteristik mata pelajaran
Pemahaman ketiga hal
di atas adalah pondasi untuk merumuskan TP. Pertanyaan-pertanyaan kunci dalam langkah ini
adalah sebagai berikut:
- Mengapa murid perlu belajar mata pelajaran ini?
- Apa fokus utama yang ingin dicapai mata pelajaran ini?
- Bagaimana mata pelajaran ini berperan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila?
- Pembelajaran seperti apa yang diharapkan dari mata pelajaran ini?
- Apa karakter serta elemen dari mata pelajaran ini?
Silahkan buka dokumen CP dan pahami rasional,
tujuan dan karakteristik mata pelajaran.
(2) Langkah kedua adalah menguraikan CP. Untuk satu
fase CP akan memuat dua hal berikut ini yaitu:
- Kompetensi yang diharapkan dalam setiap elemen mapel
- Konten esensial yang menjadi roda untuk mencapai kompetensi
Pada Kurikulum Merdeka atau pembelajaran
paradigma baru semua kompetensi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan) digambarkan sebagai satu kesatuan yang termuat dalam CP.
Saat menguaraikan CP kita perlu membaca dan
menemukan kompetensi-kompetensi yang diharapkan untuk dicapai murid pada akhir
fase serta konten esensialnya.
Contoh pada mapel IPAS yang memiliki 2 elemen
yaitu:
- Pemahaman sains
- Keterampilan proses (inkuiri)
Setiap elemen memuat
kompetensi yang diharapkan dalam satu fase. Sebagai contoh elemen pemahaman IPAS di fase B
yaitu:
- Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat padat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
- Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
- Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari dan mendemonstrasikan bagaimana beragam jenis gaya mempengaruhi gerak benda.
- Langkah selanjutnya adalah pengelompokan kompetensi berdasarkan konten esensial. Perhatikan kalimat berikut yang mengandung dua konten esensial yang berbeda, yaitu:
- Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat padat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Sampai akhirnya kita akan berhasil
mengelompokkan semua kompetensi dan konten esensial pada CP.
(3) Langkah selanjutnya adalah
menentukan ATP. Setelah
menguraikan CP dan materinya, selanjutnya kita bagi kompetensi tersebut ke
dalam jenjang kelas 1 fase dan alokasi waktunya. Tujuannya adalah untuk
membantuk alur. Perlu diperhatikan total waktu dalam 1 tahun untuk menentukan
alokasi waktunya. Untuk satu kompetensi pemahaman bisa juga ditargetkan di satu
jenjang kelas sebab ada pertimbangan yaitu:
- Kompleksitas
- Tahapan perkembangan murid
Target tersebut diserahkan kepada guru
masing-masing yang lebih mengetahui keadaan dan kebutuhan muridnya. Guru pada
fase A – C disarankan untuk berkumpul dan saling berbagi ATP yang sudah
disusun. Hal ini disarankan agar terjadi kesinambungan antar fase.
- Apa pemahaman bermakna yang bisa dipelajari dari materi ini?
- Pemahaman bermakna dapat membantu kita untuk mencari manfaat dari mempelajari materi pembelajaran yang akan diberikan serta tujuan yang akan dicapai.
Murid memahami bahwa perubahan wujud benda
banyak terjadi di sekitar mereka. Kemudian dari pemahaman tersebut, murid dapat
mengidentifikasi berbagai proses perubahan wujud benda dalam kehidupan
sehari-hari hingga akhirnya pada murid menggunakan konsep tersebut dalam
kesehariannya.
Selanjutnya
adalah merumuskan TP untuk mencapai kompetensi akhir. Misalnya dari info di atas dapat
dirumuskan TP sebagai berikut:
- Melalui pengamatan, peserta didik mengidentifikasi berbagai wujud zat yang ada di sekitarnya
- Melalui percobaan, peserta didik dapat membedakan karakteristik wujud zat
- Melalui percobaan, peserta didik dapat mengidentifikasi perubahan wujud zat
- Melalui diskusi dan penelusuran, peserta didik dapat memahami bagaimana perubahan wujud zat
- Peserta didik dapat menceritakan manfaat konsep perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari
Nah, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana pembagian ruang lingkup
materinya? Adakah materi inti yang
perlu diketahui untuk memahami konsep tertentu?
Untuk itu kita perlu menentukan ruang lingkup
materi agar murid mencapai TP. Sebaiknya juga guru-guru melihat fase-fase di
bawahnya untuk mengetahui pengetahuan yang sudah didapatkan murid sebelumnya.
(5) Langkah selanjutnya
adalah menentukan Rencana Asesmen. Langkah ini dilakukan untuk membuktikan bahwa
TP telah tercapai, maka indikator pencapaian kompetensi perlu ditentukan.
Indikator ini bisa ditentukan dalam bentuk produk akhir, misalnya:
- Membuat perbandingan wujud padat, cair dan gas berdasarkan hasil pengamatan saat percobaan
- Membuat skema perubahan wujud zat berdasarkan hasil pengamatan saat percobaan
- Membuat satu benda dan dapat menjelaskan proses perubahan wujud zat yang terjadi pada benda tersebut
Saat menentukan produk akhir berikan kebebasan kepada murid untuk
menentukan sendiri proses pembuatan produk dan bagaimana ia akan
menjelaskannya. Misalnya murid dapat membuat perbandingan dan skema dalam berbagai cara. Murid dapat memilih
benda yang diamati, cara perubahan wujudnya dan cara ia menceritakannya
misalnya melalui video, komik, lagu dan lain sebagainya.
(6) Selanjutnya adalah
menentukan metode pengajaran. Setelah menentukan rencana asesmen maka rencana terkahir adalah
menentukan metode pembelajaran yang akan dipakai, misalnya sebagai berikut:
- Observasi lingkungan
- Diskusi
- Demonstrasi
- Percobaan sains
- Presentasi
Untuk metode yang dilakukan dengan cara
berkelompok maka guru dapat mengelompokkan murid berdasarkan minat dan kemampuannya. Metode ini akan memudahkan guru
untuk melakukan pendampingan atau intervensi.
Melalui enam langkah di atas kita dapat melihat
bagaimana CP diturunkan menjadi ATP dan TP. Mari praktekkan keenam langkah
tersebut untuk semua kompetensi yang termuat dalam CP untuk satu fase. Dengan
langkah ini maka kita dapat memiliki gambaran rencana pembelajaran dalam satu
fase. Langkah ini juga dapat disesuaikan untuk menyusun ATP dan TP untuk mata
pelajaran lain dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid.
Refleksi:
Selamat mencoba bapak dan ibu guru!
----------------------------------------
Penulis: Ida Bagus Suwardana, Ketua PKBM Taman Eden
Jimbaran
Kunjungi kami:
Instagram :
giridaharijimbaran
Youtube :
Sekolah Taman Eden Jimbaran
Facebook : Sekolah Taman Eden Jimbaran
Sumber gambar ilustrasi: Galeri Taman Eden Jimbaran
Komentar
Posting Komentar