KURIKULUM
KURIKULUM
MODUL 2 PEMBELAJARAN DENGAN
PARADIGMA BARU
Artikel kali ini merupakan catatan dari
pelatihan mandiri yang didapatkan melalui platform Merdeka Mengajar dengan
topik kurikulum yang dibawakan oleh bapak Mustafa seorang guru Sekolah Menengah
Kejuruan. Bapak dan ibu guru dapat mengunduh platformnya di playstore atau
menuju link berikut ini:
Struktur Pembelajaran
dalam Kurikulum Merdeka
Seperti apa proses pembelajaran paradigma baru
dengan implementasi Kurikulum Merdeka (KM)? Apa perubahan utama pembelajaran di
KM ini?
Pembelajaran dalam paradigma baru merupakan
upaya untuk menumbuhkan minat belajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila. Proses ini dilaksanakan melalui KM yang memuat yaitu:
Intrakurikuler – berisi muatan pelajaran dan
muatan lokal.
Ekstrakurikuler – dikembangkan oleh satuan
pendidikan masing-masing
Program penguatan Profil Pelajar Pancasila –
proyek inti KM
Merancang pembelajaran yang menarik,
membangkitkan rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan sekitarnya
sehingga menjadi bermakna. Guru memfasilitasi murid untuk mengamati, bertanya,
mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata, menalar kritis, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan temuannya. Dalam proses belajar tersebut murid melakukan
refleksi terhadap proses belajarnya. Semua ini dilakukan dalam suasana nyaman
dan aman, saling menghargai dan sesuai kebutuhan murid.
Cara untuk memfasilitasi murid menggali
informasi dapat dilakukan dengan cara:
- Memberikan kesempatan kepada murid untuk ke halaman sekolah untuk mengamati tanaman pada pelajaran IPA
- Mengajak murid ke pasar untuk melihat proses jual beli pada pelajaran Ekonomi
Pada setiap jenjang terjadi perubahan mendasar
di KM antara lain:
PAUD – murid belajar melalui bermain yang
mencakup literasi, numerasi, agama, moral dan sebagainya agar murid siap masuk
SD
SD – pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS,
hal ini dikarenakan anak SD masih berpikir holistik, konkret dan sederhana,
untuk Fase A pelajaran IPAS terintegrasi pada pelajaran lainnya
SMP – mata pelajaran informatika menjadi mata
pelajaran wajib
SMA – pengarahan minat murid, mata pelajaran
dibagi menjadi mata pelajatan umum dan program peminatan. Program ini dimulai
di kelas 11. Murid dapat mengambil mata pelajaran peminatan sesuai minat dan
bakatnya meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Sekolah juga dimungkinkan untuk
membuka kelas baru pada program peminatan.
SMK – murid dapat mengambil mata pelajaran
vokasi dan prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat dan industri.
SLB – penggunaan CP akan dibedakan berdasarkan
analisis mental murid
Berikutnya adalah pembelajaran berbasis proyek
untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila. Melalui tema yang telah ditentukan
yaitu:
- Gaya hidup berkelanjutan
- Kearifan lokal
- Bineka Tunggal Ika
- Bangunlah jiwa dan raganya
- Suara demokrasai
- Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
- Kewirausahaan
Kegiatan ini memiliki alokasi waktu sendiri dan
tidak terikat dengan mata pelajaran apa pun. Asesmen yang dilakukan pun
berpusat kepada keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran
berbasis proyek, ini adalah pembelajaran kontekstual, mengasah kemampuan
berpikir dan pemecahan masalah bagi murid.
Selanjutnya bagaimana dengan kegiatan asesmen? Asesmen
adalah proses pengumpulan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Sekolah memiliki kewenangan untuk
merancang asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
Asesmen berperan untuk memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru dan
orang tua untuk merancang strategi pembelajaran selanjutnya, hasilnya juga
sebagai refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pada pelaksanaan KM ini satuan pendidikan
diberikan kebebasan untuk menentukan Alokasi Waktu (AW) pembelajaran melalui
tiga alternatif, yaitu:
Reguler – model umum yaitu setiap pembelajaran
dipisah antara mata pelajaran satu dengan lain.
Blok – waktu dikelola dalam bentuk blok-blok
waktu, misal dalam satu semester mata pelajaran IPA mengambil tiga bulan
pertama kemudian lanjut IPS di tiga bulan berikutnya.
Kolaborasi – guru melakukan kolaborasi sedemikian
rupa untuk melaksanakan pembelajaran terpadu, misalnya mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Seni Mudsik, murid membuat puisi dan lirik lagu dari puisi
tersebut.
Pertimbangan AW adalah sarana dan prasarana
serta Jam Mengajar guru.
Kebebasan lain pada KM ini adalah pemilihan
perangkat ajar bagi murid selama masih dalam prinsip pembelajan paradigma baru.
Sehingga sumber ajar dapat berupa selain buku teks seperti: modul ajar, modul
proyek, video, media cetak/digital dan sebagainya.
Intinya KM didesain dengan prinsip yang
berpusat pada murid sehingga dalam pelaksanaanya satuan pendidikan dapat
menyesuaikan dangan konteksnya masing-masing.
Refleksi:
Setelah belajar materi ini kira-kira apa yang
perlu dipersiapkan untuk implementasi kurikulum paradigma baru ini?
----------------------------------------
Penulis: Ida Bagus Suwardana, Ketua PKBM Taman Eden
Jimbaran
Kunjungi kami:
Instagram :
giridaharijimbaran
Youtube :
Sekolah Taman Eden Jimbaran
Facebook : Sekolah Taman Eden Jimbaran
Sumber gambar ilustrasi: Galeri Taman Eden Jimbaran
Komentar
Posting Komentar