KURIKULUM
KURIKULUM
MODUL 2 PEMBELAJARAN DENGAN
PARADIGMA BARU
Artikel kali ini merupakan catatan dari
pelatihan mandiri yang didapatkan melalui platform Merdeka Mengajar dengan
topik kurikulum yang dibawakan oleh bapak Mustafa seorang guru Sekolah Menengah
Kejuruan. Bapak dan ibu guru dapat mengunduh platformnya di playstore atau
menuju link berikut ini:
Capaian Pembelajaran
Dalam Kurikulum
Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka
(KM) adalah mengajar pada tahapan yang sesuai atau teaching at the right level. Lalu bagaimana konsep ini berhubungan
dengan capaian pembelajaran (CP)?
Dalam KM ini CP
menjadi acuan pada pembelajaran intrakurikuler. Kompetensi pada CP diturunkan
menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) yang tersusun menjadi sebuah alur untuk satu
fase. Proses ini bermuara menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Alurnya sebagai berikut:
CP -> TP -> ATP
-> Strategi Mengajar + Modul Ajar
Guru menyusun rencana dan strategi pembelajaran
berdasarkan ATP. ATP juga digunakan untuk menentukan Modul Ajar yang akan dipilih
dan dikembangkan.
Kompetensi pada pembelajaran intrakurikuler
mencakup: sikap, pengetahun dan keterampilan yang masing-masing berdiri sendiri
namun adalah kesatuan pada CP.
Kompetensi adalah rangkaian dari proses belajar
konsep ilmu pengetahuan mulai dari memahami suatu konsep ilmu pengetahuan juga
sikap dalam belajar misalnya motivasi, rasa ingin tahu dan sebagainya sampai
akhirnya dapat menggambarkan pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tuntutan
kognitif yang lebih tinggi. Misalnya murid dapat mengajukan solusi kreatif
daripada sekedar menjawab pertanyaan. Sehingga saat guru mengukur tingkat
kognitif tersebut melalui asesmen maka akan meliputi ketiga ranah itu, yaitu
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Asesmen cukup melihat kompetensi
yang ada pada CP tidak perlu memisahkan 3 ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Pada materi sebelumnya, CP disusun berdasarkan
tahapan perkembangan murid sesuai usianya. Sehingga hal ini merupakan bagian
dari konsep mengajar pada tahapan yang sesuai.
Konsep mengajar pada
tahapan yang sesuai merupakan konsep merdeka belajar dimana murid mendapatkan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan awalnya. Untuk membantu pemetaan
profil awal murid ini guru dapat melakukan asesmen diagnostik di awal kelas. Setelah melewati asesmen diagnostik
maka murid akan dikelompokkan sesuai kemampuan awal tersebut. Dengan demikian
guru dapat memberikan pembelajaran sesuai kemampuan awal murid bukan melihat
dari usia dan kelasnya. Guru dapat membedakan aktivitas pembelajaran maupun
konten isi agar murid dapat belajar sesuai dengan kemampuannya dan memiliki kesempatan
mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat berkembang dalam menjadi
individu.
Penerapan belajar pada
tahapan yang sesuai ini disebut juga pembelajaran berdiferesiasi. Misalnya jika guru menemukan murid
kelas 8 SMP namun belum dapat mencapai kompetensi saat itu maka guru dapat
memberikan intervensi kepada murid
tersebut tanpa menunggu akhir tahun agar murid tersebut siap menerima
pembelajaran di level kelas 8 SMP.
Ringkasnya adalah CP adalah kompetensi dan
karakter yang ingin dicapai. Kompetensi yang dirumuskan adalah gambaran
kesatuan. CP adalah acuan untuk menyusun TP di kelas. Proses pembelajaran yang
dilakukan perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar sesuai dengan
kemampuan awal mereka.
Refleksi:
Sudahkah bapak dan ibu guru memahami konsep
mengajar pada tahapan yang sesuai?
----------------------------------------
Penulis: Ida Bagus Suwardana, Ketua PKBM Taman Eden
Jimbaran
Kunjungi kami:
Instagram :
giridaharijimbaran
Youtube :
Sekolah Taman Eden Jimbaran
Facebook : Sekolah Taman Eden Jimbaran
Sumber gambar ilustrasi: Galeri Taman Eden Jimbaran
Komentar
Posting Komentar