MERDEKA BELAJAR

MERDEKA BELAJAR

MODUL 4 MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI

 

Artikel kali ini merupakan catatan dari pelatihan mandiri yang didapatkan melalui platform Merdeka Mengajar yang berisi pengembangan guru dalam bentuk pelatihan mandiri. Bapak dan ibu guru dapat mengunduh platformnya di playstore atau menuju link berikut ini:

guru.kemdikbud.go.id

Budi Pekerti

Kecerdasan berpikir harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid. Budi pekerti ini terbentuk di sekolah, keluarga dan lingkungan sekitarnya.


Apakah bapak dan ibu guru pernah melihat seorang murid yang pintar namun tidak mau bekerja sama di dalam kelompok? Murid yang tidak mau berdiskusi dalam kelompok dan merasa paling pintar?

Inilah bedanya kecakapan kognitif dan budi pekerti. Mana yang dominan Bapak dan Ibu Guru terapkan di kelas?

Budi pekerti atau watak adalah hasil dari bersatunya pikiran, perasaan dan kehendak sehingga menimbulkan suatu tenaga.

Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (kognitif), rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik).

Seorang yang memiliki budi pekerti jujur akan kecil kemungkinan untuk melakukan kebohongan. Bahkan ia akan merasa terganggu jika ada ketidakjujuran yang terjadi di hidup sekitarnya.

Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang berkaitan dengan bagian biologis dan berperan dalam menentukan karakter seseorang.

Bagian biologis berhubungan dengan rasa seperti senang atau sedih. Bagian intelejen berhubungan dengan kognitif atau kemampuan dalam menyerap pengatahuan. Kedua bagian inilah yang dijadikan dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara.



Keluarga merupakan tempat utama dalam terbaik dalam membentuk karakter anak atau murid. Mereka hidup dalam proses pembentukan karakter dalam lingkungan tersebut. Guru dan orang tua memberikan teladan atau tuntunan yang baik kepada murid atau anaknya. Anak-anak mulai berproses dalam memahami melalui indera mereka, kemudian mulai meniru dan berkembang dalam memahami materi yang diberikan oleh orang tua atau Guru di sekolah.



Seorang yang memiliki budi pekerti yang baik akan memikirkan, merasakan dan mempertimbangkan setiap perilaku yang ditampilkan.

Dengan tuntunan dan dampingan yang tepat membuat murid mampu memahami dan memaknai pentingnya membaca, menulis dan berhitung pada dirinya.



Saat guru menemui seorang murid yang sangat pemalu untuk mengungkapkan pemikirannya, apakah kita dapat membantu murid untuk memunculkan kesadaran pentingnya menjadi lebih berani untuk mengemukakan pendapatnya di kelas?

Guru dapat berperan dalam menuntun murid dalam tiga aspek tersebut yaitu:

Akal – melatih keberanian berpendapat

Rasa – mengasah perasaan dan perilaku

Karsa – memunculkan kehendak

Pendidik harus mampu memahami kodrat murid sebagai individu yang sadar mampu memikirkan, memahami, merasakan, berempati, berkehendak dan bertindak. Inilah yang dapat pendidik lakukan agar murid dapat berrefleksi untuk mengenal dirinya dan berperan dalam lingkungannya sehingga murid dapat menjadi manusia yang merdeka, baerakal budi yang menentukan keberadaan dan jati dirinya.

 

Refleksi:

Manakah yang dominan Bapak dan Ibu Guru ajarkan, pengetahuan atau budi pekerti?

 

 

 

Penulis: Ida Bagus Suwardana, Ketua PKBM Taman Eden Jimbaran

Kunjungi kami:

Instagram            : giridaharijimbaran

Youtube               : Sekolah Taman Eden Jimbaran

Facebook            : Sekolah Taman Eden Jimbaran

Sumber gambar ilustrasi: Galeri Taman Eden Jimbaran

Komentar

Postingan Populer