MERDEKA BELAJAR

 MERDEKA BELAJAR

MODUL 2 MENDIDIK DAN MENGAJAR

 

Artikel kali ini merupakan catatan dari pelatihan mandiri yang didapatkan melalui platform Merdeka Mengajar yang berisi pengembangan guru dalam bentuk pelatihan mandiri. Bapak dan ibu guru dapat mengunduh platformnya di playstore atau menuju link berikut ini:

guru.kemdikbud.go.id

Menjadi Manusia Secara Utuh

Manusia memiliki dua kebutuhan yaitu kebutuhan lahir dan kebutuhan batin. Pendidikan seyogyanya dapat memenuhi kedua kebutuhan itu. Bagaimana dengan di sekolah Bapak dan Ibu Guru mengajar?



Kita menyadari bahwa Tuhan mengaruniakan akal kepada manusia yang digunakan untuk berpikir, merasa dan berkarya. Bersatunya pikiran, perasaan dan kehendak dapat menimbulkan daya dan memunculkan budi pekerti yang menandakannya sebagai manusia merdeka. Manusia merdeka adalah manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya atau mandiri, inilah kodratnya manusia.



Tugas pendidiklah untuk membantu murid mengetahui kebutuhan lahir dan batin mereka. Pendidik membantu agar pemenuhan kebutuhan lahir dan batin dapat terwujud secara seimbang, sebab dua jenis kebutuhan tersebut tidak terpisahkan atau hanya salah satu saja dipenuhi.

Menurut Ki Hadjar Dewantara: Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, dan daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani.

Jadi kebudayaan adalah hasil budi manusia, budi manusia berasal dari pemenuhan kebutuhan lahir dan batin secara seimbang. Perkembangan kebudayaan juga dipengaruhi oleh alam dan zaman.



Tiga bagian dalam mengembangkan budi pekerti yaitu: olah cipta (pikiran), olah karsa (kemauan) dan olah raga (jasmani) inilah ketiga aspek pendidikan holistik yang akan dituju. Inilah cara memandang murid secara utuh yang harus dimiliki oleh guru. Sehingga guru dapat merencanakan pembelajaran sesuai kebutuhan murid secara lahir maupun batin yang akan membentu mereka berkembang secara utuh.



Para guru tidak dapat menilai murid dari aspek pengetahuan yang cenderung mengingat informasi saja, sebab mesin hitung seperti kalkulator dapat melakukan hal demikian. Murid harus dikuatkan dalam kebutuhan batin dalam berkehendak menentukan tujuan belajar yang dapat bermanfaat untuk kehidupan sosialnya yaitu mengembangkan kerja sama, membangun empati, menghargai sesama inilah refleksi diri mereka untuk berkontribusi di lingkungan sekitar. Inilah manusia yang merdeka yang dihasilkan dari keterampilan berpikir yang baik yang mereka pelajari sepanjang hayat.

Manusia merdeka perlu memiliki keterampilan berpikir atau bernalar yang baik. Keterampilan ini adalah proses sepanjang hayat yang akan terus diasah oleh setiap murid. Menurut Benjamin Bloom dan anderson keterampilan berpikir memiliki level-level yang disebut level kognitif yaitu: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisa, mengevaluasi, mencipta. 



Para guru harus memfasilitasi dan mengembangkan keterampilan berpikir murid dengan baik pada semua jenjang pendidikan. Keterampilan pendidikan ini tidak harus dimulai dari level mengingat namun juga dapat terintegrasi dalam setiap pembelajaran, sehingga tujuan pendidikan untuk mengasah nalar murid dapat terwujud sebagai bekal pengembangan pendidikan budi pekerti mereka.

Ini adalah renungan kita sebagai guru, apakah kita sudah memberikan asupan pendidikan yang seutuhnya? Yaitu kebutuhan lahir dan batin? Bagaimana cara kita untuk melatih dan mengasah keterampilan berpikir murid?

 

Refleksi:

Pendidikan atau tuntunan seharusnya memberikan murid:

Didikan pengetahuan

Didikan lahir

Didikan batin

Didikan hidup

Didikan lahir dan batin

 

Penulis: Ida Bagus Suwardana, Ketua PKBM Taman Eden Jimbaran

 

Sumber gambar ilustrasi:

Galeri Taman Eden Jimbaran

http://bind.fkip.unila.ac.id/taksonomi-bloom-apa-dan-bagaimana-menggunakannya/

Komentar

Postingan Populer